SUARAJAMBI.COM– Ada hal menarik yang di sampaikan oleh Gubernur Jambi Al Haris pada sambutan peresmian gedung Mahligai 9 Bank Jambi beberapa waktu lalu, yakni Gubernur minta Bank Jambi bisa bantu masyarakat dari jeratan pinjaman rentenir.
Dan Pemerintah Daerah (Pemda) Jambi mendorong Bank Pembangunan Daerah Jambi (Bank Jambi) untuk optimal dalam membantu masyarakat lapisan paling bawah, agar bisa terbebas dari jeratan rentenir. Keberadaan Bank Jambi harus bisa menjawab persoalan paling mendasar dengan cara menyentuh atau melayani masyarakat terbawah.
“ harapan kami selaku Pemerintah Daerah tentunya berharap Bank Jambi dapat terus meningkatkan pelayanan hingga menyentuh masyarakat paling bawah. Bank Jambi harus mampu memberantas rentenir di masyarakat. Kita bantu masyarakat, pelaku UMKM. KUR kita berikan. Kita lawan rentenir,” ujar Gubernur Jambi Al Haris dalam peresmian operasional gedung baru Mahligai 9 sebagai kantor pusat Bank Jambi, di Kota Jambi, Jumat 4 Februari 2022 lalu.
Al Haris menambahkan, fasilitas dan sarana gedung yang lebih representative tentu harus diikuti dengan pelayanan Bank Jambi yang makin optimal, termasuk lewat penggunaaan teknologi informasi. Selain itu, kompetensi sumber daya manusia (SDM) juga harus mumpuni.
“Tidak hanya gedungnya yang bagus, tapi pelayanan juga maksimal. SDM mumpuni, teknologi juga harus dikuasai. Dan penting sekali adalah bagaimana kita menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat Jambi. Saya percaya Bank Jambi akan terus tumbuh positif ke depan, asalkan kita semua membantu dan meyakini bank ini bisa maju,” ujar Al Haris.
Menaggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Jambi Yunsak El menegaskan Bank Jambi siap mendukung Program Jambi Mantap, dengan mantap 24. Selanjutnya Bank Jambi akan menyasar ke 280 titik desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. “Mudah-mudahan hingga 20 ribu UMKM bisa kami berdayakan, dan proses digitalisasi akan terus kami kembangkan, seperti pembayaran, transaksi pembayaran, kredit,,” ujarnya.
Ia Juga menambahkan jika di tahun ini pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun yang diperuntukkan kredit konsumtif, KUR, dan lainnya.
Discussion about this post