SUARAJAMBI.COM-Bank Jambi Perseroda terus bertransformasi menjadi pemain utama perbankan yang diperhitungkan di Provinsi Jambi dan Regional. Kinerja Bank Daerah di bawah kepemimpinan Dr. H. Yunsak El Halcon, SH, M.Si melanjutkan trend positifnya di 2022 lalu.
Sepanjang 2022 misalnya, sesuai laporan audit KAP dengan opini wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia serta sesuai RUPS 2023 untuk tahun buku 2022 pada 29 Januari 2023, Bank Jambi mencatatkan laba bersih Rp 342 miliar. Capaian laba bersih ini meningkat dari laba tahun 2021 lalu yang mencapai Rp 314 miliar.
“Secara rata-rata angka laba bersih itu naik 9,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini seiring dengan rasio profitabilitas, return on asset (ROA, red), dan return on equity (ROE, red) yang juga tercatat tumbuh. ROA Bank Jambi mencapai 3,59 persen, naik dari 3,20 persen pada tahun sebelumnya,” kata pria yang akrab disapa Bang El ini.
Sementara, ROE-nya 19,37 persen, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 19,92 persen. Pertumbuhan laba tersebut juga seiring dengan laju penyaluran kredit bank yang naik 2,45 persen yoy dari Rp 8,976 triliun menjadi Rp 9,196 triliun. Dalam kurun waktu 2022, Bank Jambi tercatat meningkat efisien. Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) Bank Jambi turun 358 basis poin (bps) dari 67,65 persen menjadi 64,07 persen.
“Hal ini seiring pertumbuhan pendapatan Bank Jambi naik 1,33 persen yoy menjadi Rp 1,271 triliun dan biaya operasional Bank Jambi pada kuartal IV/2022 yang mencapai Rp 819 miliar, terjadi efisiensi 3,37 persen yoy,” jelasnya.
Selain itu, pertumbuhan kredit didorong oleh sektor konsumtif yang naik 1,83 persen yoy. Sementara itu pada periode yang sama kredit produktif turun 4,09 persen yoy. Dalam laporannya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) bank naik 52 bps pada kuartal IV/2022 menjadi 1,64 persen. Pada periode yang sama nonperforming financing (NPF) terjaga pada level 0,1 persen.
Adapun posisi DPK Bank Jambi turun 8,75 persen menjadi Rp9,67 triliun. Hal ini seiring dengan turunnya deposito Bank Jambi sebesar 25,92 persen yoy menjadi Rp3,99 triliun sebagai upaya Bank Jambi untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana mahal.
Positifnya, poorsi dana murah atau current account savings account (CASA) yang tumbuh 9,07 persen, membuat rasio CASA cenderung stabil pada posisi 58,66 persen dari total DPK. Lebih rinci, giro dan tabungan Bank Jambi, masing-masing mencatat pertumbuhan 11,09 persen yoy dan 6,05 persen yoy.
Atas capaian ini, tahun 2022 lalu, Bank Jambi berhasil meraih 3 penghargaan sekaligus dalam Info Bank Award. Sebagai informasi “Rating 107 Bank Versi Infobank 2022, dari 36 bank di KBMI 1 kelas asset Rp 10 triliun sampai dengan dibawah Rp 25 triliun, 18 bank berhasil meraih predikat “Sangat Bagus”. (adv)
Discussion about this post